Eksotika Air Terjun Kedung Kayang





Gue masih inget, 3 tahun yang lalu pernah diberi rekomendasi teman tentang tempat bagus untuk hunting foto. Katanya sih ada air terjun yang nggak banyak dikunjungi orang di daerah perbatasan Magelang dan Boyolali, namanya air terjun Kedung Kayang. Gue sih  orangnya nggak banyak mikir, ketika ada waktu senggang langsung gue kunjungi tempatnya. Tapi ya seperti biasa, alone. Air terjun ini terletak di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, dan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali.

Gue berangkat naik motor. Dari Kota Solo menuju lokasi air terjun memakan waktu sekitar 1 jam 45 menit. Kalau kalian lewat Selo maka harus lebih waspada karena jalanan yang menanjak dan banyak tikungan tajam. Periksa dulu keadaan kendaraan kalian guys, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Oke lanjut perjalanan, baru sampai daerah patung kuda Boyolali cuaca sudah mendung. Emang sih gue berangkat saat musim hujan. Ada beberapa jalanan berlubang di daerah Selo, harus waspada juga karena tidak semua jalan di Selo terdapat pembatas jalan, sehingga harus ekstra hati-hati. Akses menuju air terjun tidak begitu sulit dan dapat dilalui kendaraan baik roda 2 maupun roda 4.  Sepanjang perjalanan kalian akan disuguhkan panorama alam yang indah, nampak bukit serta gunung Merapi dan Merbabu yang terlihat dekat.


Akhirnya sampai di lokasi dan langsung menuju tempat parkir. Kebetulan gue kesana saat hari Kamis, jadi nggak saat weekend. Benar saja, parkiran air terjun terlihat lengang. Cuma ada 2 motor yang parkir, palingan juga motor warga sekitar. Untuk dapat masuk air terjun Kedung Kayang kalian hanya membayar tiket masuk sebesar Rp. 2.500, murah banget euuyy..

Ditengah perjalanan ada beberapa warung kecil yang akan kalian temui. Tapi gue nggak tau kenapa warung tersebut lebih banyak yang tutup, yang buka cuma 2 warung doang. Kayanya sih beberapa pedagang buka warung saat weekend. Pohon-pohon disini sangat rindang, suasananya asri. Dari jauh terdengar suara gemuruh air yang berjatuhan, dan ternyata air terjun ada di bawah. Pas gue lihat dibagian atas air terjun ada bebatuan besar dengan air yang mengalir, sepertinya sih dipotret bagus juga. Tapi gue memilih ke bawah dulu menuju air terjun. Gue harus jalan menuruni tangga untuk bisa sampai ke air terjun.

Lumayan juga jaraknya cooyy.. sepertinya jalan kaki menuju air terjun memakan waktu 15 menit. Gue juga menemui beberapa gubuk kecil, paling gubuk untuk istirahat pengunjung yang kecapekan. Kalau kalian jarang beraktifitas di alam bakalan kerasa capeknya. Mengingat jaraknya yang lumayan dan pasti bakal ngos-ngosan saat naik (balik), sebaiknya kalian membawa air minum yang cukup.

Untuk jalan turun ke arah air terjun gue harus lebih waspada, karena jalanan berupa bebatuan dengan kondisi yang basah. Kayanya sih kemarin daerah sini habis hujan. Sampai juga di air terjun, nggak begitu capek sih.. ya iyalah orang jalannya turun wkwk... Ternyata di bawah tidak ada satu orang pun, yaudah gue cuek aja dan secara spontan mengabadikan karya Tuhan ini dengan kamera. Beberapa saat menyempatkan diri menikmati panorama Kedung Kayang.

kedung kayang waterfall

Airnya yang mengalir sangat deras bikin gue lupa waktu, gue kan rencana mau motret bagian atas yang ada batu-batu besar tadi. FYI nih guys, kalau hujan sebaiknya jangan turun ke air terjun, karena debit air sekitar Kedung Kayang cepat bertambah. Kata salah satu bapak di sekitar air terjun.


Gue balik lagi ke atas, gilee.. lumayan ngos-ngosan juga naiknya. Saat sampai di tempat bebatuan tadi rasa capek terbayar dengan keindahan keelokan bebatuan air terjun Kedung Kayang. Puas banget seharian menikmati air terjun. Tempat ini recommend banget buat kalian yang ingin meghilangkan kejenuhan dari hiruk pikuk kota. So, ajak sekalian keluarga dan sanak saudara loe untuk menikmati air terjun Kedung Kayang.

bagian atas air terjun kedung kayang

Comments

Popular posts from this blog

Bunker Kuno Balaikota Surakarta

Melasti Pantai Batu Bolong

Telaga Sarangan, Paradise at Slope of Mt. Lawu