Keheningan Dhamma Sundara
Awalnya
iseng cari tempat yang belum pernah gue kunjungi di Kota Solo. Kebetulan baru
selesai perkuliahan. Karena gue orangnya gaje, gue pilih berkeliling naik motor
mulai dari daerah Kepatihan menuju arah kebun binatang Jurug. Gue emang dari awal
nggak ada tujuan khusus mau pergi kemana. Kalau kata teman “sopo ngerti entuk
pedotan lur”. Yaudah gue muter-muter aja. Bagi gue, kalau keluar rumah tanpa
membawa kamera itu rasanya kaya ada yang kurang. Mau kemanapun kamera selalu
ada di tas. Entah mau digunakan atau nggak.
Kebetulan gue lewat daerah Sekar Pace. Sekitar 150 meter
dari lampu merah Sekar Pace gue lihat tulisan Vihara gede banget. Saat lihat
tulisan itu gue sih cuek, jalan aja terus. Pas sudah sampai jembatan Jurug rasa
penasaran baru muncul. Tulisan Vihara tadi masih terngiang dikepala. Tanpa pikir
panjang gue langsung puter balik dan memasuki Vihara. Nggak ada penjagaan di
pintu gerbang, yaudah gue langsung masuk aja dan cari tempat parkir.
Pas masuk
pelataran lu bakal disuguhkan arsitektur Vihara dan sebuah Candi kecil yang
amazing. Sempet speechless sesaat, gue nggak nyangka kalau ada bangunan seindah
ini di Kota Solo. Gue jadi keinget Thailand, walaupun belum pernah kesana sih,
baru nonton dari gambar internet doang.
Suasana sepi menyelimuti Vihara ini. Gue belum ngelihat seorang pun di
sekitar. Karena ini tempat ibadah, gue nggak berani sembrono nyelonong masuk. Gue
telusuri sisi kanan Vihara, ada salah satu pintu ruangan terbuka. Ternyata didalamnya
ada seorang pengurus Vihara, yaudah langsung aja minta izin berkunjung. Pengurusnya
welcome banget sama pengunjung, dan tanpa percakapan panjang langsung
dipersilahkan melihat-lihat Vihara, untuk dapat memasuki area Vihara kalian
disuruh nulis buku tamu doang. Simple kan?
Vihara ini bernama Vihara Dhamma Sundara. Gue
taunya pas ngisi buku pengunjung tadi.
Langsung
aja gue foto-foto bangunan dengan arsitektur cantik ini. Pertama fotoin Candi
kecil berwarna putih. Asliii.. keren banget bangunannya, terlihat Stupa yang
berukuran besar dan ornamen Candi yang artistik. Kalian juga akan menemui
sebuah patung kecil berbentuk manusia. Kayanya sih orang yang berkontribusi
besar pada Vihara. Gue nyempatin browsing sebentar, dan ternyata benar patung
itu adalah patung Sundara Husea, pendiri dari Vihara Dhamma Sundara. Merasa sudah
dapat banyak foto Candi Putih gue lanjut motret Viharanya. Jadi Vihara dan
Candi Putih ini letaknya bersebelahan. Eiittss.. jangan lupa lepas alas kaki
kalian saat memasuki area Vihara dan Candi.
Lanjut
menuju Vihara dengan menaiki beberapa anak tangga. Pintu Viharanya kebuka
sedikit, dan lagi.. gue nggak berani asal masuk. Gue putusin untuk meminta izin
ke pengurus tadi. Tanpa diduga si pengurus memperbolehkan masuk ke dalam Vihara,
karena emang izin gue buat motret nggak ada yang lain. Emang juara nih mas
pengurus, ramah banget. Sempat bertanya kenapa pintunya nggak dikunci, ternyata
jawabanya “kebetulan ada acara lomba foto Vihara Dhamma Sundara”. Beruntung
banget gue bisa masuk dan mengabadikan arsitektur bangunan ini. Kalau nggak ada
acara sih kayanya orang umum nggak diperbolehkan masuk, kecuali mau sembahyang,
asumsi gue aja nih. Bagian dalam Vihara luas banget coyy..
Kalian
akan melihat sebuah arca Budha berwarna emas dengan posisi duduk bersila. Interiornya
elok, selain itu langit-langit Vihara apik pisan. Nggak tau kenapa gue ngerasa
damai aja saat berada di dalam Vihara.
Nggak kerasa ternyata gue sudah berjam jam berada di tempat
ini, hingga hari menuju senja. Sebelum pulang gue abadikan Candi Putih saat
langit mulai membiru.
Comments
Post a Comment